KREATIVITAS RBM
"Pembahasan Seputar Lingkungan Hidup Yang Mengimpartasi"
TIPU DAYA MUSLIHAT IBLIS
Senin, 25 Juni 2012
Minggu, 24 Juni 2012
KREATIVITAS BAGI ANAK
Menjadi pembina anak bukanlah hal yang mudah, sebab kita dituntut
untuk menghadirkan suasana yang menarik pada saat kita mengajar mereka, agar
anak-anak tidak menjadi bosan dan bisa menangkap apa yang kita ajarkan. Hal ini
tentu tidak mudah, mengingat saingan kita adalah media yang lebih menarik bagi
anak-anak, seperti TV, VCD, Komik, dll. Oleh sebab itu guru/pembina anak
dituntut untuk kreatif dan inovatif, sebab bila tidak, jangan-jangan kita
sedang “menghalang-halangi” anak-anak datang kepada Yesus (bnd. Luk 18:16), karena pelayanan kita
tidak menarik sehingga anak-anak malas menghadirinya dan memilih di rumah saja.
PENGHALANG JADI KREATIF
- Malas. Ini adalah alasan yang paling sering terjadi. Biasanya orang malas akan punya banyak alasan untuk menutupi kemalasannya. Kemalasan akan mengubur kreatifitas kita.
- Puas dengan yang sudah ada. Rasa puas dengan hal-hal yang sudah ada, ini juga membuat orang membatasi dirinya untuk mengembangkan kreatifitasnya. Bila ini yang terjadi dalam pelayanan kita, maka kita akan ketinggalan saat yang lain bekerja keras mengembangkan kreatifitas dalam pelayanannya.
- Tidak mau menerima perubahan/hal-hal yang baru. Josh Barna, seorang tokoh dalam pertumbuhan gereja menyatakan, bahwa dunia mengalami perubahan setiap tahun, tetapi gereja setiap 30 tahun. Kadangkala ini terjadi, karena gereja tidak mau menerima perubahan, tidak mau menerima hal-hal yang baru yang bisa membuat pelayanan lebih maju dan berkembang.
- Adanya anggapan bahwa kreatif itu butuh banyak uang. Orang yang kreatif tidak dibatasi oleh keadaan. Orang yang kreatif bisa mengambangkan kreatifitasnya sekalipun dengan biaya yang minim atau bahkan tanpa mengeluarkan biaya sama sekali.
BAGAIMANA SUPAYA KREATIF ?
Apa kuncinya agar kita bisa menjadi seorang guru/pembina anak yang
kreatif?
1.
Motivasi yang kuat
Kalau
Saudara ditanya : “Mengapa menjadi pembina anak? Tentu jawabannya akan
berbeda-beda. Ada yang karena background pendidikan, karena uang, iseng, tidak
ada pekerjaan lain, karena saya suka anak-anak, dll. Semua jawaban itu tidak
salah, tetapi apa motivasi yang paling kuat agar kita bisa menjadi seorang
pembina yang maksimal? Motivasi itu adalah CINTA. Cinta akan memampukan kita
bertahan sekalipun di masa-masa terberat dalam hidup kita. Rasa cinta kita
kepada anak-anak juga akan menumbuhkan ikatan bathin yang kuat antara kita dan
mereka. Cinta kepada anak-anak juga akan membuat kita rela berlelah-lelah,
berkorban waktu, tenaga bahkan uang dan mengeluarkan kreatifitas kita, agar
anak-anak senang dalam pelayanan yang kita selenggarakan.
2.
Menyadari Potensi Anak
Anak
punya potensi yang besar dalam menciptakan generasi yang baru, yang bersih dari
korupsi, jujur, adil, dan penuh tanggung jawab. Anak juga memiliki potensi
dalam menciptakan keluarga-keluarga bahagia yang jauh dari kekerasan dan
perceraian. Bahkan anak punya potensi menjadi pembawa berita Injil, yang tidak
bisa dilakukan oleh orang dewasa. Bila kita sadar bahwa 10-20 tahun mendatang,
anak-anak yang kita didik inilah generasi yang baru itu, tentu kita akan
bersungguh-sungguh dan serius dalam membina, mendidik dan menanamkan karakter
yang baik kepada mereka sejak usia dini. Tidakkah kita prihatin bila
kenyataannya mereka tidak mau mengenal Tuhan, tidak mau ke gereja, hanya karena
pelayanan kita tidak menarik, tidak kreatif, tidak membuat anak-anak enjoy saat
hadir di dalamnya?
3.
Mau belajar terus
Tidak
ada orang yang langsung ahli dalam bidang apapun. Tetapi orang yang mau belajar
dan terus belajar, akan tampil menjadi seorang ahli. Pepatah mengatakan bahwa
tidak akan pernah ada kata cukup untuk kita belajar, jadi selama hidup, kita
harus terus belajar. Dan bila kita mau menjadi pelayan yang kreatif, kita tidak
akan pernah berhenti untuk belajar, mencari dan menciptakan hal-hal baru buat
anak-anak. Untuk menumbuhkan ide kreatif, guru harus
rajin membaca, menonton TV, jalan, survey gereja/pelayanan lain, atau browsing
di internet. Kelebihan yang akhirnya kita miliki ini tidak hanya berguna untuk
anak-anak, tetapi sangat berguna untuk pribadi guru sendiri. Ketika kualitas
diri kita bertambah, maka orang juga akan menghargai kita lebih.
KREATIFITAS UNTUK MEMBUAT KELAS HIDUP DAN MENARIK
Ada banyak
kreatifitas yang bisa membuat pelayanan anak kita menjadi hidup dan menarik,
tapi dalam makalah ini, saya hanya akan mengajukan beberapa hal saja:
1.
LAGU/PUJIAN YANG KREATIF
Anak-anak senang menyanyi. Karena itu ajarlah
mereka menyanyi. Tetapi mengajak anak-anak menyanyi, itu berarti tak cukup
hanya menyanyi. Kita juga harus aktif. Buatlah kreatifitas gerakan yang
menarik, lucu dan mudah diikuti. Carilah juga lagu-lagu baru dan buatlah
gerakannya. Jangan melulu lagu yang itu-itu saja yang kita nyanyikan.
Memimpin pujian dalam
ibadah anak sangat berbeda dengan memimpin pujian pada Kebaktian Dewasa. Dari
hasil pengamatan, 80%-90% guru/pembina anak tidak secara khusus menyiapkan pujian
untuk acara ibadah anak. Mereka menganggap asal anak menyanyi saja sudah cukup
atau asal anak menyanyi dengan suara keras guru sudah merasa puas, sehingga
pujian biasanya tidak dipersiapkan dengan serius. Kalau kita mau membandingkan
memimpin pujian di Sekolah Minggu dengan memimpin pujian di Kebaktian Dewasa,
sebenarnya memimpin pujian di Sekolah Minggu lebih sulit. Coba perhatikan tabel berikut ini:
KEBAKTIAN DEWASA |
SEKOLAH MINGGU
|
1.
Perlunya persiapan
|
1.
Perlu juga persiapan
|
2.
Dituntut keseriusan karena
kita membawa jemaat untuk menghadap Tuhan
|
2. Kita juga harus serius, karena
kita juga membawa anak-anak datang kepada Tuhan
|
3.
Tidak perlu banyak bergerak
dan kreatifitas dalam pujian
|
3.
Menuntut banyak gerak dan
kreatifitas
|
4. Banyak yang berminat menjadi
pemain musik, karena pada umumnya menerima bayaran atau persembahan kasih
|
4. Hampir tidak ada yang berminat
menjadi pemain musik, karena pada umumnya ‘pure’ pelayanan.
|
5.
Jemaat yang dipimpin tahu
bagaimana harus bersikap dalam ibadah
|
5.
‘Jemaat kecil’ kita ini belum
semuanya bisa menyadari kalau mereka sedang menghadap Tuhannya.
|
6. Tidak dibebani jemaat yang rewel
pada saat pujian
|
6. Tidak sedikit ‘jemaat kecil’ kita
ini rewel pada saat pujian berlangsung
|
Fungsi Lagu/Pujian
dalam Ibadah Anak
Ada
beberapa alasan mengapa pujian sangat penting dan perlu dipersiapkan :
1.
Untuk mempersiapkan hati
anak
Keadaan anak ketika mereka datang ke ibadah anak
sangat beraneka-ragam. Ada
anak yang datang dengan sedih, ada yang baru menangis, ada yang bercanda,
berkelahi dsb. Tetapi ketika guru mulai mengajak mereka menyanyi memuji Tuhan,
hal-hal yang mengganggu tersebut dapat dilupakan. Anak mulai mengarahkan
perhatiannya untuk bernyanyi dengan demikian hati mereka telah dipersiapkan untuk mendengar dan
menerima Firman Tuhan.
2.
Memperdalam cerita
Melalui nyanyian yang berhubungan dengan
cerita/pelajaran Alkitab yang disampaikan guru, anak akan lebih mudah mengingat
isi cerita. Mis. Nabi
Nuh dan Istrinya, Sadrakh, Mesakh dan Abednego, Larilah Lot dan Kluarga, Naaman
sakit kusta, dsb.
3.
Menolong bersaksi
Nyanyian yang dipelajari dalam ibadah anak, seringkali
dinyanyikan anak-anak di rumah. Melalui lagu-lagu tersebut, anak dapat menjadi
berkat dan alat Tuhan untuk membawa keluarganya mengenal Tuhan. Contoh: Mama,
Papa ayo kita ke gereja, Yesus .
4.
Memberikan penghiburan
Adakalanya anak mengalami kecemasan, kesedihan dan
ketakutan yang mungkin tidak bisa diutarakan kepada siapapun. Syair lagu pujian
yang sudah mereka hafal dapat menjadi penghiburan kepada mereka. Mis. Ada satu
sobatku, Yesus Sahabatku, Hanya Yesus Saja
5.
Menolong menjawab kepada
Tuhan
Kadang-kadang anak dapat menjawab pesan yang diperoleh
dari cerita melalui nyanyian. Mis. Mari masuk, Haleluya, Saya mau cinta Yesus, Ku mau cinta Yesus
selamanya, dsb.
Berikut ini, hal-hal yang perlu diperhatikan
sehubungan dengan memimpin lagu/pujian dalam pelayanan anak:
1.
Persiapan di rumah
-
Berdoa. Persiapan secara roh
-
Tentukan Thema, lalu susun lagu
sesuai thema
-
Sesuaikan jumlah lagu dengan
waktu
-
Tulis teks lagunya, barangkali
ada anak yang baru dan belum tahu lagunya (powerpoint, easy worship)
-
Latihan Gerakan
- Tentukan Nada Dasar (kalau nggak
bisa, ikuti persiapan di tempat ibadah)
2.
Persiapan di tempat ibadah
-
Jangan
terlambat datang
-
Latihan
dengan pemusik dan singers (kalau ada). Latihlah
hal-hal tertentu seperti : Intro, Over tone, Ending. Ingat juga penggunaan Hand
signal
- Bila ada multi media, lakukan
persiapan teks lagunya. Bila tidak ada gunakan papan tulis atau persiapkan
dengan karton saat persiapan di rumah
3.
Saat Memimpin
-
Ajak anak untuk mengadakan
pendamaian (Yes 1:18)
- Bangkitkan suasana hangat, antara
anda dengan anak-anak dan dengan Tuhan
-
Kuasai seluruh anak dan ruangan (pastikan suara kita
terdengar jelas sampai ke bagian belakang)
-
Jadi contoh dalam bernyanyi dan
gerakan
-
Jaga
suasana supaya jangan drop. Hati-hati saat rawan : saat
persembahan, saat kesaksian
-
Ajak anak untuk menyembah lebih
dalam dan menghormati Tuhan dan hadiratNya
4.
Mengajarkan Lagu Baru
- Cari lagu yang dapat dimengerti
pesannya
- Jelaskan
bila ada kata-kata sulit
- Hafalkan lagu terlebih dulu
-
Pakailah alat bantu atau Peraga lagu
-
Ciptakan gerakan yang mudah
diikuti anak-anak sesuai dengan umur anak
- Lagu lama juga bisa dibuat menjadi
‘baru’
5.
Tips
-
Penampilan yang sopan dan rapi
(pakaian, rambut, kuku, gigi, dll)
- Berdiri dan bergerak yang sopan dan
benar
- Pengucapan kata yang baik dan benar
-
Jangan menutup mulut dengan mic
-
Bila grogi, ajak anak untuk
bersorak-sorai dan jangan berdiam tapi bergeraklah
2.
FUN GAMES
Anak senang
bergerak. Anak senang bermain. Karena memang dalam usia ini mereka membutuhkan
banyak bergerak untuk perkembangan syaraf motorik mereka. Sebuah studi di
Jepang menunjukkan bahwa anak-anak usia dini akan mudah diajar dan mudah berkonsentrasi
setelah mereka diajak bermain. Jadi ajaklah mereka bermain. Bermain apa saja
yang bisa membuat mereka bergerak, dan setelah kebutuhan gerak mereka
tercukupi, mereka akan duduk diam mendengarkan pelajaran yang kita sampaikan.
Dalam pelayanan anak dikenal EE Anak (Evangelisme Explosion), MEBIG (Memory
Bible Game) dan Konsep Gereja Anak sudah banyak memakai Games sebagai bagian
dalam ibadah mereka. Alhasil,
anak lebih antusias dalam mengikuti ibadah.
Contoh Games:
1. Tanpa Alat: Lari
Estafet (jemput jiwa), Tangkap jiwa, Swit Simson, Lari melompati kaki, Pohon
dan rusa, Lari menerobos, serigala dan domba, Swit telor-anak-rajawali, swit
Papua-bali-jogja-jakarta, Arah mata angin, dll
2.
Dengan Alat:
-
Koran: Berdiri di atas koran paling kecil, Junjung Koran,
Oper koran, Menerobos koran, Ular koran, Bangun menara dengan koran, dll
-
Pipet: Bawa air dengan pipet, sambung
pipet, lempar batang korek dengan pipet, oper karet dengan pipet, dll
-
Balon: Giring balon dengan kipas kardus,
bawa balon banyak-banyak, pukul balon, duduki balon, tiup balon, bawa balon
dengan kepala/pantat, dll
-
Tali : Oper tali melalui badan, sobek
tali, sambung tali, lari dengan 3 kaki, lari dalam ikatan besar, masuk-keluar
tali bergilir, bawa bola dengan tali, bawa tongkat dengan tali, dll.
-
Botol Aqua bekas: Bowling, oper bola di
kepala, masukkan kelereng, masukkan air dengan busa, dll
-
Lain-Lain: Kupas kacang, pertahankan
bendera, masukkan gabus dalam botol, pakai dan lepas sarung, oper sarung dengan
kepala, tempel anggota wajah di gambar, dll
3.
CERITA YANG HIDUP DAN MENARIK
Dua pertiga dari Perjanjian Lama dan
Perjanjian Baru ditulis dalam bentuk cerita. Mengapa? Allah mengenal
kesanggupan manusia yang mudah belajar melalui mendengar sebuah cerita. Dalam cerita terjadi peristiwa yang menarik:
anak bisa melihat orang lain, merasakan konflik yang mereka alami dan merasa
lega bila persoalan sudah terpecahkan. Sewaktu-waktu cerita langsung mengena
dengan persoalan yang sedang mereka hadapi.
Manfaat Cerita
Bagi anak-anak, cerita sangat bermanfaat:
v
Mereka bisa mengenal karya Tuhan melalui ciptaan-Nya
v
Mengenal dan tahu kebesaran dan keajaiban Tuhan
v Mengenal Juruselamat dan karya
penebusan melalui Tuhan Yesus Kristus
v Menghibur & Menyenangkan Anak
v Mengajar anak dalam kebenaran agar
mereka belajar hidup sesuai kehendak Tuhan
v Menambah pengetahuan anak
Tetapi masalahnya, banyak guru ‘gagal’ dalam
bercerita karena mereka kurang menyediakan waktu untuk menyiapkan sebuah
cerita. Akhirnya kita kurang berhasil mengenal dan menguasai cerita yang akan
kita sampaikan. Memang tidak semua orang pandai bercerita, tetapi kalau mau
belajar, maka tidak ada sesuatu yang tidak bisa kita lakukan.
Persiapan
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat kita mempersiapkan bahan
cerita:
1. Membaca dan merenungkan dan kuasailah
cerita yang akan disampaikan.
2.
Memperhatikan tokoh dalam
cerita yang akan kita bawakan dengan detail
3. Memperhatikan tempat/setting dalam cerita
4. Waktu kejadian
5. Kata-kata yang sukar.
6. Menetapkan tujuan dan metode termasuk
alur cerita.
7. Membuat aplikasi/penerapan.
8. Menyiapkan ayat
hafalan
9. Membuat alat
peraga
Mengawali Cerita
Agar sebuah cerita menjadi menarik bagi anak-anak, perlu
diperhatikan bagaimana guru mengawali cerita tersebut. Awal cerita merupakan
penentu apakah anak akan tertarik dan mengikuti cerita selanjutnya. Berikut ini
ada beberapa cara mengawali cerita, yaitu :
a.
Mulai langsung pada adegan pertama cerita, tanpa kalimat pembukaan.
b. Persoalan-persoalan yang terjadi saat ini
dihubungkan dengan persoalan dalam cerita.
c.
Penjelasan istilah baru dapat menjadi permulaan cerita.
d.
Tujuan cerita dapat menjadi permulaan cerita
e. Dengan alat bantu cerita.
Hal yang perlu diperhatikan dalam
mengawali cerita:
v
Jangan menanyakan hal yang tak perlu / tidak
berhubungan dengan cerita
v
Jangan melepaskan pokok cerita di awal cerita.
v
Jadikan awal cerita sebagai suatu “misteri”
bagi anak, sehingga mereka akan tertarik untuk mengetahui kelanjutannya dan
mengikuti cerita hingga selesai.
v Berikan judul cerita berupa ‘tema’ bukan dengan nama
tokoh dalam cerita.
Waktu Bercerita
v
Berceritalah dengan antusias, total,
confidence
v Gunakan bahasa yang sesuai dengan umur anak
v Sesuaikan panjang cerita dengan usia anak (1,5menit X Umur anak)
v Gaya, gerak, mimik muka, pengucapan kata wajar & tidak berlebihan.
v Pelajari intonasi suara: keras, pelan, berbisik, bicara cepat atau
lambat, keras/lembut, dsb
v Gerakan mata.
Jangan sekali-sekali membiarkan mata anda menerawang ke angkasa. Tataplah mata anak-anak secara bergantian
v
Kuasai seluruh anak, berinteraksilah dan
perhatikan saat-saat anak mulai bosan
v
Perhatikan grafik cerita: permasalahan –
penyelesaian masalah (biasakan ada klimaks)
v
Berceritalah sampai selesai
v
Tetapkan satu aplikasi dalam setiap cerita
TIPS:
v Gunakan “bom kejutan” di tengah cerita, bila anak-anak kelihatan tidak
memperhatikan cerita lagi
v Jadikan anak yang suka membuat
keributan sebagai ketua kelompok atau membantu guru di depan
v
Buat cerita yang sistematis
v
Jelaskan kata baru / asing bagi anak
v Jangan lupa alat bantu cerita / peraga (1:1000)
v
Gunakan imajinasi & kreatifitas
v Cerita lama dibuat menjadi cerita baru: gunakan
sudut pandang yang berbeda dari sebuah cerita agar cerita nampak baru, mis:
Goliat, Pembantu Naaman, binatang dalam cerita Nuh, dll
v Jangan membuat penerapan lebih dari satu untuk
sebuah cerita
v Seandainya mungkin, buat lagu sesuai cerita agar
anak lebih dalam menangkap isi cerita
v
Totalitas / kesungguhan dalam bercerita
v
Giat dan banyaklah berlatih
4.
ALAT PERAGA / ALAT BANTU MENGAJAR
Salah satu faktor penunjang dalam keberhasilan mengajar di kelas adalah
alat peraga. Mengajar tanpa menggunakan alat peraga sama seperti seorang
tentara tanpa senjata di medan perang. Alat peraga sangat penting agar
pelajaran/cerita yang kita sampaikan dapat diterima anak dengan mudah. Seorang
peneliti di bidang pendidikan mengatakan bahwa satu alat peraga mewakili 1000
kata. Dengan alat peraga anak dapat menangkap lebih banyak (50-75%) pelajaran
atau cerita yang kita sampaikan dibanding tanpa alat bantu (10-25%). Nah, kalau
alat peraga atau alat bantu mengajar sangat penting, maka bisa dikatakan bahwa
setiap pelayan anak yang mengajar WAJIB memakai alat peraga.
ALASAN MENGAPA TIDAK MEMAKAI
ALAT PERAGA
Dari beberapa seminar, saya mendapati mengapa pelayan anak tidak memakai
alat peraga:
-
Tidak ada waktu untuk
mempersiapkannya
-
Tidak ada biaya
-
Saya tidak bisa menggambar
-
Malas
MACAM-MACAM ALAT PERAGA
Jangan berpikir bahwa alat bantu mengajar hanya
melulu gambar. Media visual yang sebenarnya terdiri dari dua dimensi (gambar)
dan tiga dimensi. Berikut ini saya usulkan contoh-contoh alat peraga, tetapi
ini hanya contoh, selanjutnya para guru dapat mengembangkan sendiri menurut
kreatifitasnya masing-masing.
a)
TUBUH KITA
Tubuh kita adalah alat yang paling penting. Bila kita dapat
menggunakannya dengan maksimal, maka cerita yang kita sampaikan akan sangat
menarik. Coba deh, kalau nonton sinetron atau film, perhatikan dan tirukan
bagaimana mereka mengekspresikan setiap karakter, lalu gunakanlah itu untuk
mengekspresikan diri pada saat bercerita. Bisa juga dengan wajah dalam jari kita (boneka
jari asli).
b) PAPAN TULIS
Hampir semua kelas sepertinya memiliki papan
tulis, karena itu merupakan properti dasar setiap kelas. Supaya papan tulis
menjadi alat peraga yang menarik, gunakan kapur warna, spidol warna yang lebih
dari satu.
c)
PAPAN FLANEL
Papan flanel bisa dibeli, bisa juga kita buat
sendiri dengan menempelkan kain flanel pada sebuah kertas karton tebal. Untuk menempelkan gambar, tambahkan amplas di belakang setiap gambar
yang akan kita tempelkan.
d) BAHAN DI SEKITAR KITA
Air, tanah, batu, garam, minyak, bulu ayam, buah-buahan, lampu
senter, lampu minyak, dll. Barang-barang bekas juga bisa kita manfaatkan
sebagai alat peraga.
e)
FLASH CARD
Kebanyakan alat peraga ini dijual di toko buku. Tetapi setiap guru
juga bisa menggambar sendiri atau menempel gambar-gambar bekas kalender dsb
menjadi flash card.
f)
TEATER BAYANGAN
Kalau alat peraga ini perlu OHP.
Bahan yang kita perlukan bisa dari karton bekas, kardus bekas, kertas bekas,
mainan dari plastik…pokoknya apa saja yang bisa menimbulkan bayangan di layar
ketika disinari lampu OHP.
g)
BONEKA & PANGGUNG BONEKA
Kalau tertarik dengan alat peraga yang satu ini, mulailah menabung.
Kalau punya banyak uang boleh deh beli boneka dan buat sendiri panggungnya.
Terus terang, alat peraga yang satu ini sangat diminati oleh anak-anak, tetapi
penggunaannya butuh pelatihan khusus dan latihan yang berulang-ulang. Tetapi
seandainya belum cukup dana, kita bisa membuat panggung boneka sederhana:
panggung dari kardus, boneka dari kaos kaki, boneka dari sendok plastik atau
centong nasi, boneka jari dari kertas/kain flanel.
h) FILM
Film anak-anak yang sehat, mendidik dan jauh dari unsur-unsur
kekerasan dan pornografi, bisa kita pakai sebagai alat bantu mengajar. Terlebih
dulu guru menontonnya supaya tahu jalan cerita. Bila perlu diedit biar tidak
terlalu panjang.
i)
BALON ORIGAMI
Balon yang bisa dibentuk menjadi aneka
benda dan binatang. Ini perlu latihan dan perlu biaya yang cukup mahal. Buat
yang tinggal di kota dan mudah mendapatkan bahannya, silahkan dicoba, berlatih
membentuk pola-pola sederhana seperti pudel, pedang, angsa, dll. Bentuk-bentuk
dari balon tadi bisa digunakan untuk alat peraga mengajar. Sesudahnya, bisa
dijadikan hadiah buat anak-anak yang perhatian selama acara.
j)
ILUSTRASI ILUSI MATA
Ini juga menarik, karena bersifat ajaib bagi anak-anak. Di luar
negeri seperti Amerika, Jepang, Korea atau Singapura hal ini sudah biasa
dilakukan dalam pelayanan anak. Tapi karena di Indonesia tidak semua orang
‘mau’ menerima hal ini, maka ini hanya saya anjurkan untuk pribadi-pribadi guru
saja sebagai wawasan. Gunakan hal ini untuk menarik perhatian anak atau untuk
menambah cerita dan pelajaran yang kita sampaikan menjadi seru. Bisa juga
dipakai cerita sambil mengajarkan teori-teori fisika atau kimia (karena banyak
trik yang berhubungan dengan ilmu fisika/kimia). Bisa juga untuk penginjilan
anak-anak jalanan, sabtu ceria, perayaan ulang tahun murid kita (daripada diisi
oleh badut yang nggak jelas pengajarannya), dll.
Pedoman dalam bermain :
-
Jaga kerahasiaan trik, semakin
rahasia, semakin menakjubkan bagi anak
-
Hindari
yang berbau mistik dan berbahaya
-
Jangan
gunakan untuk mengajarkan mujizat Tuhan.
-
Hati-hati
bila memakai bahan kimia, alat yang tajam, atau api, segera singkirkan sesudah
memakainya.
5.
PENYAMBUTAN ANAK
Saat menyambut anak, juga bisa
dijadikan saat yang menyenangkan bagi mereka. Pada gereja-gereja tertentu, yang
ibadah anak bersamaan dengan ibadah dewasa, biasanya anak tidak diperbolehkan
masuk dalam ruang ibadah dewasa supaya tidak mengganggu. Tetapi ada juga
anak-anak yang tidak mau/sulit diajak masuk ke ruang sekolah minggu/ibadah
anak. Karena itu adakan petugas penyambut anak yang memakai kostum khusus yang
membuat anak-anak merasa senang untuk masuk ke ruang ibadah anak. Berikan juga
bingkisan khusus kepada anak-anak yang baru pertama kali datang dan ajaklah
mereka minggu depan datang lagi. Juga berikan bingkisan kepada anak-anak yang
berulang tahun, tak harus mahal, bisa saja kartu ulang tahun yang menunjukkan
bahwa kita mengasihi dan memperhatikan mereka.
6.
Formasi &
Dekorasi Kelas
Formasi duduk dalam sebuah kelas,
tidak harus formal. Saya mengajar SMP dan SMK, saya sering merubah formasi
duduk agar anak didik saya tidak bosan. Apalagi untuk anak PG-TK, harus lebih
bervariasi. Gunakan formasi duduk berbentuk U, O, V, dll. Dan sebisa mungkin dekorlah
ruang kelas semenarik mungkin, itu juga akan membuat suasana kelas menjadi
meriah.
7. Kreatifitas Murid
Setelah mengajar / bercerita,
biasanya anak-anak diajak mengerjakan sebuah kreatifitas. Nah, guru juga harus
kreatif! Jangan hanya mewarnai gambar saja setiap selesai pelajaran. Ini akan
menunjukkan kalau kita malas. Buatlah kreatifitas yang
lain, seperti origami, menempel, dll.
- ACARA-ACARA SPESIAL
Pelayanan anak
akan lebih menarik bila sekali-sekali dibuat acara khusus, selain Natal atau
Paskah. Bisa juga acara-acara ini dijadikan sarana untuk menarik jiwa-jiwa
baru, pemulihan keluarga, dll. Misalnya: Pesta Ultah Bersama, Pesta Balon,
Pesta Donat, Pesta Mawar, Pesta Es Krim, Pesta kostum, Pesta kaca mata, Pesta
angpao, dll
Persiapan:
-
Buat brosur, poster, masukkan
dalam warta jemaat/ pengumuman media
-
Promosikan minimal satu bulan
sebelum acara
-
Buat acara berbeda dengan
sekolah minggu atau acara ibadah anak
-
Siapkan kostum yang berbeda
- PELAYANAN DI LUAR IBADAH
Pelayanan anak
yang kreatif juga tidak terbatas di dalam gereja saja, saat ibadah. Bisa saja
para pelayan anak menyelenggarakan Sabtu Ceria di rumah-rumah atau di
taman-taman kompleks perumahan, kunjungan anak sakit, pelayanan rumah sakit,
pelayanan panti asuhan, pelayanan anak jalanan. Gunakan juga telpon, SMS, FB,
Twitter, E-mail sebagai sarana menjangkau anak-anak yang kita layani, agar kita
bisa menjadi sahabat lebih dekat lagi bagi mereka. Perhatian dan kasih kita
pasti akan menyentuh mereka dan memungkinkan kita mengajarkan tentang Firman
Tuhan yang mengubah hidup mereka. Dan lebih dari itu, kita bisa membawa mereka
kepada Tuhan Yesus Kristus untuk menjadi Tuhan dan Juruselamat mereka secara
pribadi.
Salam dan Doa
Kak Yudi
PRIBADI SEORANG PELAYAN ANAK/GEMBALA ANAK
Apa syarat menjadi seorang gembala anak? Menjadi gembala anak memang
bukan hal yang mudah, sebab ia adalah panutan, diikuti dan ditiru Itu sebabnya
gembala anak harus memiliki teladan hidup, sebagai surat terbuka yang dapat
dibaca oleh domba-domba kecilnya. Karena itu, ada beberapa hal yang harus
dimiliki oleh seorang gembala anak :
- SUDAH LAHIR BARU
Ibarat pipa saluran air yang mengalirkan aliran air kehidupan
(Firman Allah) kepada anak-anak. Bila saluran itu kotor dan berkarat, maka air
yang ia alirkan tentu disertai kotoran. Oleh sebab itu seorang gembala anak
seharusnya adalah orang yang sudah lahir baru.
Kelahiran baru adalah pengalaman keselamatan orang percaya yang merupakan masalah pribadi
dan rahasia. Sukar untuk dapat menentukan apakah seseorang telah lahir baru
atau belum. Di dalam Alkitab kita jumpai banyak ayat yang menunjukkan kepada
hal ini, misalnya:
- Dilahirkan oleh Allah (Yoh. 1:13; 1 Yoh. 3:9,4:7; 5:1; 4:18).
- Keluar dari dalam maut, masuk kedalam hidup (Yoh. 5:24; 1 Yoh.
3:14).
- Menjadi ciptaan baru (2 Kor. 5:17).
- Mengenakan manusia baru (Ef. 4:24; Kol. 3:10).
- Hidup kembali (Ef. 2:5; Kol. 2:13).
Berkenaan dengan kelahiran baru di dalam Alkitab
ditemukan 2 (dua) kata yang bertalian dengan pokok pikiran ini:
(a) Gennethe
anothon, artinya adalah lahir dari atas. Untuk menjadi warga negara dunia
ini perlu kelahiran dari rahim seorang ibu agar menjadi penduduk dunia. Tetapi
untuk menjadi warga kerajaan sorga seseorang harus dilahirkan kembali (Yoh.
3:3,5,7; Tit. 3:5; 1 Pet. 3:23).
(b) Palingenesia,
artinya bangkit kembali. Bila dipakai untuk suatu peristiwa maka berarti
kebangunan, Misalnya kebangunan rohani atau kebangunan moral (Mat 19:28; Kis 3:19-21). Kata palin
gernesia ini dapat diartikan pula sebagai "dicipta ulang".
Dalam Alkitab tidak terlalu terang penjelasan mengenai
atau bagaimana proses kelahiran baru itu
terjadi. Tetapi dari Yohanes 3 kita jumpai hal kelahiran baru ini ternyata dikaitkan dengan "percaya". Hal ini menunjukkan
bahwa kelahiran baru itu tidak dapat dipisahkan dengan hal "percaya".
Kelahiran baru terjadi bila seseorang "percaya" kepada Yesus. Namun
yang kemudian jadi masalah pula adalah sejauh mana percaya kita sehingga
percaya itu memenuhi syarat kelahiran baru.
Singkat kata begini, gembala anak seharusnya adalah
orang yang sudah mengenal Yesus, percaya, dan menjadikan Ia Tuhan atas
hidupnya, hidup dan berlaku sesuai dengan pribadi Yesus.
- SUDAH DIPULIHKAN
Seorang gembala anak seharusnya juga sudah dipulihkan gambar
dirinya. Bila ia sendiri belum dipulihkan gambar dirinya, bagaimana mungkin ia
bisa memulihkan gambar diri anak-anak yang rusak, yang hari-hari ini banyak
dialami anak-anak. Tak hanya gambar dirinya yang dipulihkan, tapi juga
pemulihan hati Bapa baginya. Di bawah ini adalah contoh gambar diri yang sudah
rusak, sehingga menimbulkan perilaku dan dampak yang negatif.
- PENGETAHUAN ALKITAB
Bukan berarti Seorang gembala anak harus jebolan
Sekolah Alkitab atau SOM. Seorang awam yang rindu melayani Tuhan dengan
sungguh-sungguh akan merasa senang untuk mempelajari Alkitab. Kesetiaannya
dalam membaca Alkitab akan membuat pengetahuannya tentang dunia Alkitab
bertambah dari hari ke hari.
Seorang gembala
anak harus memiliki pengetahuan Alkitab yang cukup, bila perlu jauh lebih di
atas anak-anak didiknya. Oleh sebab itu kita jangan merasa cukup dengan apa
yang kita miliki. Kita harus terus belajar dan belajar, menggali dan terus
menggali isi kebenaran firman Allah dalam Alkitab. Kesediaan kita untuk
berlama-lama mempelajari Alkitab dan bahan-bahan yang akan kita sampaikan
kepada anak didik kita, akan membuat kita merasa prima pada saat kita berdiri di
hadapan anak-anak untuk mengajar. Seorang yang malas belajar akan membuat
dirinya tampak bodoh di hadapan anak-anak.
Perlu kita sadari bahwa anak-anak zaman sekarang sangat berbeda dengan
anak-anak zaman dahulu, yang pengetahuan Alkitab hanya didapat di sekolah atau
di gereja. Kadangkala saya menemukan guru-guru yang kurang persiapan menjadi
bulan-bulanan anak-anak yang lebih pintar darinya.
- BERINTEGRITAS DAN BERDEDIKASI
Seorang gembala anak harus memiliki kepribadian yang
diterima oleh anak-anak, maksudnya adalah bahwa seorang gembala anak harus
memiliki standard moral yang baik . Anak-anak harus mengakui dan mempercayai
bahwa pemimpin mereka memiliki kepribadian yang baik. Cara bicara dan tingkah
laku yang sopan, berpakaian dan berdandan yang pantas dan tidak berlebihan.
Melalui hal-hal seperti itulah anak-anak menilai kepribadian gembala mereka dan
memutuskan apakah mereka pantas untuk diteladani.
Memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan. Seorang
gembala anak harus memiliki jam-jam doa khusus dalam hidupnya, bukan hanya
untuk mendoakan pelayanannya, tetapi secara pribadi ia melayani Tuhannya.
Hubungan yang intim dengan Tuhan ini otomatis akan menyalurkan sifat-sifat
ilahi dalam diri seorang gembala anak. Sifat-sifat Kristus yang lembut, penuh
kasih, sabar, dst. Akan terpancar keluar pada saat ia berhadapan dengan
anak-anak. Seorang yang intim dengan Tuhan secara pribadi akan memiliki
kharisma khusus yang membuat anak merasa damai dan senang bila berada di
dekatnya.
Memiliki kesucian hidup dihadapan Allah. Kesucian
hidup akan menjadikan seseorang efektif menjadi alat dalam tangan Tuhan (2Kor
2:19-21). Kesucian bukan saja menjadi syarat mutlak seorang pelayan Tuhan bagi
orang dewasa, tetapi pelayan anak-anakpun harus memiliki kesucian hidup ini.
Jiwa yang penuh dedikasi untuk kerajaan Allah. Dengan
jiwa ini ia tidak bekerja sembarangan. Seorang yang penuh dedikasi untuk
kerajaan Allah melakukan pekerjaan Allah dengan motivasi murni.
- MENCINTAI ANAK DAN DUNIANYA
Seorang gembala anak yang mengasihi anak-anak, kasihnya
akan dirasakan oleh anak-anak itu sendiri. Agar anak
merasa dekat dengan yang mengajarnya, gembala anak hendaknya bisa menjadi “sahabat” bagi setiap anak, tidak
pilih kasih, tidak garang, melainkan penuh perhatian dan lemah lembut. Dengan
menjadi sahabat anak ia akan membuat anak-anak merasa betah bila berada di
dekatnya.
Bukti bahwa seorang gembala anak mengasihi anak-anak terlihat
dalam hal-hal berikut ini:
-
Menyambut
anak dengan lembut
-
Kesediaan
merasa terganggu dengan kehadiran anak
-
Kesediaan berdoa
secara khusus untuk anak-anak yang ia layani
-
Peduli
dengan kesulitan/persoalan yang dihadapi anak-anak
Seorang gembala anak haruslah seorang yang
berpengetahuan luas terutama yang berhubungan dengan dunia anak-anak. Oleh
sebab itu seorang gembala anak harus belajar dunia anak-anak. Belajar psikologi
anak, menambah wawasan hal-hal yang digemari anak atau yang sedang ngetrend
dalam dunia anak-anak dan hal-hal yang dibenci atau membuat anak-anak merasa
tidak nyaman. Seorang gembala anak jangan merasa malu atau merasa enggan bila
harus membaca komik, menonton film anak-anak atau bergaul dan bercakap-cakap
dengan anak-anak tentang hal-hal yang sedang disukai dalam dunia mereka. Hal
ini akan menambah pengetahuan kita tentang dunia anak sehingga ketika kita membawakan
firman Tuhan yang sejalan dengan keadaan dunia saat ini, maka anak-anak akan
merasa tertarik dan mudah menangkapnya.
- PENAMPILAN
Penampilan fisik seorang gembala anak juga harus diperhatikan,
karena hal ini merupakan daya tarik yang lain bagi anak-anak, disamping daya
tarik rohani. Anak akan merasa senang dengan guru yang bersih, rapi dan sopan.
Penampilan gembala anak jangan loyo dan malas, tapi
harus menampakkan gairah yang tinggi dalam melaksanakan tugasnya. Kegairahahn
yang dipancarkan oleh gembala anak akan membuat murid tergairah pula dalam
menanggapinya.
Seorang gembala anak hendaknya menunjukkan
ketenangan dan yakin diri sedemikian
rupa sehingga anak-anak menaruh kepercayaan kepadanya. Gembala anak jangan
menampakkan kegugupannya kepada anak-anak menghilangkan kepercayaan dan simpati
anak-anak terhadapnya.
Penampilan yang baik akan merangsang anak-anak
memperhatikan apa yang akan disajikan dan tercipta suasana komunikatif.
Pakaian harus sopan dan serasi, tetapi jangan
berlebihan atau berkesan norak. Perhatikan pula panjang rambut, kebersihan
badan, bau badan, gigi, kuku, dll.
- MEMILIKI VISI - VISI PELAYANAN ANAK
a) Menyambuat anak =
Menyambut Yesus sendiri
Pelayanan Menyambut Yesus
Matius 25: 37-40 :
memberi makan orang lapar, memberi tumpangan pada
orang asing, memberi pakaian pada orang telanjang,
melawat orang sakit, mengunjungi
orang di penjara Matius 18: 5 : Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti
ini, dalam nama-Ku, ia menyambut AKU
b)
Seorang Pahlawan (Gibor) > membawa dampak yang besar
MAZ 127:4-5 Seperti
anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda. Berbahagialah orang yg telah membuat penuh tabung
panahnya, dengan semuanya itu Ia tidak akan mendapat malu, apabila ia berbicara dgn musuh-musuh di pintu gerbang
c)
Anak adalah Ladang yang
produktif
Anak seperti
kertas baru, mudah diwarnai. Ketika lahir otak mereka 1/4 ukuran dewasa, Bayi 18 bulan 1/2 ukuran dewasa. Anak 6-8 th 9/10 x ukuran dewasa,
Pemuda 18 th1 x ukuran dewasa.
Dr Keith Osborn (Prof.
Bid. Perkembangan anak di Universitas Georgia) berkata pada usia 4 th 50% IQ
dan EQ anak dibentuk, pada usia 8 th IQ dan EQ sudah 80% dibentuk. Artinya,
pada usia ini mereka sangat mudah diajar. Sayangnya waktu orang tua sangat
sedikit bersama anaknya. Sebuah survey di kota-kota besar menyebutkan bahwa
anak lulus TK sudah menonton TV/VCD 5000 jam.
Apa yang kita tanamkan
kepada anak-anak sejak kecil, itulah yang akan mendasari hidupnya di masa-masa
mendatang. Amsal 22:6 Didiklah
orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak
akan menyimpang dari pada jalan itu.
d)
Penuai
jiwa
Anak
juga berdosa. Roma 3:23 Karena semua orang telah
berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Kejadian 8:21 “AKU
takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang
ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya… “ Mazmur 58:4 Sejak
lahir orang-orang fasik telah menyimpang sejak dari kandungan pendusta-pendusta
telah sesat. LUKAS 15:10 Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada
sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang
bertobat." Anak butuh
Juruselamat. Kita punya tugas membawa mereka kepada Sang Juruselamat itu.
e)
Anak-anak punya kuasa.
Mat
19:14 Mereka yang empunya Kerajaan Sorga
(bd.Kerajaan Sorga Mat 12:28) Mazmur 8:3 Dari mulut
bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu
telah Kau letakkan dasar kekuatan karena lawan-Mu
untuk membungkamkan musuh dan pendendam Matius 18:10 Ingatlah,
jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku
berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang
wajah Bapa-Ku yang di sorga
f) Melakukan Perintah Tuhan
Ulangan 4:7-9 mendidik
anak, cucu
Ulangan 11:19-21
mendidik anak
Amsal 22:6 didik anak
waktu muda
Amsal 29:17 didik anakmu
g) Membawa Pemulihan
Maleakhi
4:5-6 Sesungguhnya Aku akan mengutus Elia kepadamu menjelang datangnya hari
Tuhan yang besar dan dahsyat itu ..Maka ia
akan membuat hati
bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan
Aku datang memukul bumi sehingga musnah
h)
Ada Sangsinya!
Pelayanan ini sangat penting sehingga Tuhan perlu
memberikan sangsi yang tegas.
Matius
18:6 Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-2
kecil ini yang percaya kepada-KU, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan
diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut
Oleh sebab, pelayanan anak
ini tidak boleh kita anggap main-main, maka kita harus melakukannya dengan
sungguh-sungguh. Buatlah persiapan yang matang baik dalam memimpin pujian,
bercerita, menyiapkan alat peraga dll. Ciptakan suasana sekolah minggu yang
menarik, sehingga anak-anak senang untuk datang dan mendengarkan Firman Tuhan.
Langganan:
Postingan (Atom)